Sabtu, 28 Februari 2009

PRODUK DARI MU UNTUK KONTRUKSI

Berikut adalah jenis produk MU untuk berbagai keperluan yang informasinya disarikan dari materi pemasaran dari MU sendiri.

1. MU 300.
Kegunaan : perekat pasang batu bata atau bata ringan
Kemasan : 40 Kg
Daya sebar : Bata merah : kurang lebih 1,25 m2/zak (40Kg)/10 mm (tebal siar)
Bata ringan : kurang lebih 3,5 m2/zak/10 mm

2. MU 200
Kegunaan : acian plesteran beton (beton eksposed)
Kemasan : 5 Kg dan 40 Kg
Daya sebar : kurang lebih 20m2/zak (40 Kg) /1,5 mm (tebal plesteran/acian)

3. MU 380
Kegunaan : perekat bata ringan atau beton ringan
Kemasan : 5 dan 40 Kg
Daya sebar : Bata ringan tebal 10 cm : 10m2/zak (40 Kg)/3 mm
Bata ringan tebal 7,5 cm : 16 m2/zak/3 mm

4. Mu 270
Kegunaan : acian warna putih
Kemasan : 25 Kg
Daya sebar : 8,5 m2/zak (25 Kg)/ 2 mm

5. MU 301
Kegunaan : Perekat untuk pemasangan bata merah dan pasang plesteran
Kemasan : 10 dan 40 Kg
Daya sebar : Bata merah : 1,25 m2/zak (40 kg)/ 10 mm (siar)
Plesteran : 1,9 m2/zak (40 Kg)/10 mm
Bata ringan : 3,5 m2/zak/10 mm
Plesteran : 2,1 m2/zak/10mm
6. MU 400
Kegunaan : Perekat keramik dinding
Kemasan : 5 dan 25 Kg
Daya sebar : 5 m2/za k (25 kg)/ 3 mm (tebal perekat)

7. MU 440
Kegunaan : Perata lantai, atau penambah ketinggian permukaan lantai
Kemasan : 40 Kg
Daya sebar : 1,2 m2/zak/ 20 mm (ketebalan screed)

8. MU 480
Kegunaan : Perekat keramik di atas keramik
Kemasan : 5 dan 25 Kg
Daya sebar : 5 m2/zak (25)/3 mm

masih ada beberapa tipe lainnya untuk kegunaan yang beragam pula.

Rabu, 04 Februari 2009

Scaffolding

Scaffolding adalah alat bantu yang digunakan sebagai penopang semenatara sebelum struktur utama selesai dan siap digunakan. Berikut adalah ilustrasi bagian-bagian dari scaffolding.


Notes :
U Head sangat tidak dianjurkan untuk digunakan di bagian bawah sebab akan merusak U Head-nya. Jika sudah rusak sulit untuk mengembalikannya seperti semula.

Bagian U Head dan Jack Base di atur ketinggiannya.

Material : Tangga Precast

Seperti halnya dinding prefab dan lisplang precast, tangga precast dibuat terlebih dahulu di luar area kerja untuk kemudian dipasang. Namun kerumitan pekerjaan pembuatan di luar area kerja ini maka pembuatan tangga ini diserahkan pada subkontraktor yang sudah ahli dalam membuat tangga precast.

Tangga precast yang sudah jadi akan dikirim ke lapangan dengan menggunakan flatbed tronton yang dapat mengangkut 4 tangga precast ini sekaligus. Namun, karena material ini dibuat diluar area proyek dan cukup besar sehingga untuk memindahkannya akan membutuhkan waktu yag biaya tambahan maka perlu diperhatikan kualitas materialnya, kesesuaian dengan gambar dan jenisnya sehingga ketika ditemukan ketidaksesuaian, lebih baik untuk tidak diturunkan dan dibawa lagi ke pabriknya.

Dalam proses pemasangannya perlu diperhatikan kesesuaian dengan gambar agar tidak terbalik. Selain itu, kemiringan, pertemuan dengan finish plat lantai dan pertemuan plat bordes antara tangga precast perlu diawasi dengan baik. Penyetelan pemasangan tangga precast menggunakan tuckle.
Karena fisiknya yang besar dan berat, maka dalam prosesnya pun diperlukan pengamanan yang baik sehingga dapat dihindari kecelakaan kerja dan atau rusaknya tangga karena proses ini. Diperlukan dua orang komunikator yang bertugas di lokasi yang berbeda untuk membantu operator crane ketika mengangkat tangga tersebut. Satu orang berada di bawah di lokasi penyimpanan tangga, dan satu orang berada di atas di lokasi pemasangan. Keduanya harus dilengkapi dengan sarana komunikasi.

Notes :
Jauh sebelum pemasangan dilakukan, ketika dalam pelaksanaan pekerjaan struktur, area yang akan dipasang tangga perlu diberi perhatian khusus dalam pembesiannya dan mutu pengecoran karena bobot tangga precast ini lebih dari 1,5 ton.
Selain itu area penyimpanan tangga ini pun perlu memperhitungkan daya jangkauan crane.

Selasa, 03 Februari 2009

Material : Lisplang Precast

Yang dimaksud dengan lisplang precast adalah lisplang yang dibuat terlebih dahulu di luar area kerja untuk dipasang kemudian. Lisplang ini sendiri adalah ornamen yang berfungsi menutupi bagian struktur yang letak di bagian atas, umumnya atap. Namun pada beberapa bangunan lisplang ini dapat pula menjadi dudukan struktural bagi bagian bangunan lainnya. Misalnya lisplang balkon yang terdapat dalam sebuah apartemen. Bagi unit di bawah, lisplang tersebut memperindah bagian atasnya. Namun bagi unit yang di atas, lisplang tersebut adalah dudukan bagi railing balkon, sehingga kekokohan railing tersebut bergantung pada kekuatan lisplangnya.

Untuk jenis lisplang yang seperti ini, maka lisplang sudah harus dianggap sebagai elemen struktur dan kekuatan harus diperhitungkan. Metode pengerjaannya dapat dilakukan secara konvensional, dengan menggunakan bekisting yang ditopang oleh perancah yang sedemikian rupa kemudian dilakukan pembesian dan dicor. Namun, selain itu dapat pula dilakukan dengan cara precast. Apalagi jika jumlah lisplang yang harus dikerjakan jumlahnya sangat banyak.

Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat cetakannya. Material yang digunakan adalah material yang tahan lama. Salah satunya adalah baja. Dalam membuat cetakan, dengan mengamati gambar yang diberikan, dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe. Penggolongan ini mempermudah dalam pengerjaan dan kontrol produksi, juga dapat memperhitungkan jumlah material bekisting yang dibutuhkan untuk dilakukan langkah efisiensi.

Kemudian setelah cetakan tersebut jadi, bagian dalamnya dilumuri minyak solar agar adukan beton tidak lengket dan hasil cornya rata (mulus). Setelah itu dilakukan pembesian. Seperti halnya dalam pembuatan dinding prefab, harus diperhatikan embeded yang terpasang baik jumlahnya, mutunya juga sambungannya terhadap besi utama. Begitu juga hook untuk mengangkat precast nantinya. Perhatian lebih harus diberikan pada embeded karena nantinya lisplang ini akan bergantung pada kekuatan embeded dan sambungannya ke besi utama ( karena posisinya gantung ). Lisplang ini nantinya akan dipasang dengan posisi menjepit plat struktur yang sudah ada, maka cek pula jarak antara embeded atas dengan embeded bawah. Jaraknya tidak boleh terlalu lebar dibandingkan dengan tebal plat struktur.

Setelah semua besi terpadang, beri styrofoam pada bagian yang semestinya tidak boleh kena cor, seperti embeded dan hook. Setelah itu lisplang siap dicor.

Setelah lisplang mencapai umurnya (sepertinya pada beton), kemudian diangkat dan diletakkan pada lokasi pasca produksi. Di lokasi ini nantinya lisplang diperbaiki lagi kemudian diberi sealer setelah itu diangkat dan dipasang pada lokasi yang sudah ditentukan. Bagian yang diberi styrofoam, dibersihkan kemudian bekasnya dibersihkan. Peletakan lisplang ini harus diberi kayu dahulu untuk mencegah rusaknya lisplang karena benturan dengan alasnya ketika dalam proses pengangkatan.

Pengecekan terakhir dilakukan terutama pada lisplang bagian luar, karena jika bagian ini yang rusak maka akan sulit untuk memperbaikinya. Kemudian dengan menggunakan bantuan crane lisplang diangkat dan diletakkan pada posisinya. Untuk penyesuaian posisi digunakan tuckle. Sambungan antara precast dengan plat di las. Perhatikan vertikalitas dan horisontalnya ketika memasang, juga jarak balkon. Perhatikan gambar finish dan bandingkan dengan markingan yang tersedia. Finishing perlu dilakukan untuk menutup lubang sambungan tadi dan hook yang digunakan untuk mengangkat lisplang tadi.

Notes :
Selain di sisi precastnya, yang perlu diperhatikan juga adalah kekuatan struktur dari plat dimana precast tersebut menempel baik pembesian maupun pengecorannya. Selain itu perlu diberikan perhatian lebih pada perletakan embeded serta sambungannya ke tulangan utama, karena itulah kunci kekuatan precast yang akan dipasang.