Jumat, 18 Mei 2012

Gambar Teknis

Saat sedang mengerjakan gambar teknis untuk sebuah desain gerbang perumahan, saya memperhatikan cara menuangkan ide mereka terhadap desain yang mereka buat. Memang selain, pengalaman konstruksi yang masih sedikit, juga cara menyajikan sebuah gambar kerja menjadi perhatian saya. Ingatan saya kembali pada waktu masa pendidikan saya dan masa kerja ketika terlibat dalam bagian engineering.
Gambar kerja adalah gambar yang dibuat untuk menjelaskan bagaimana sebuah ide dapat diwujudkan secara nyata. Kaitan dengan diwujudkan secara nyata, maka perlu dipertimbangkan mulai dari bagaimana desain tersebut dapat dibuat oleh teknologi yang ada, juga penggunaan material yang ada di lapangan. Gambar ini yang akan membedah sebuah desain sehingga wujudnya tidka jauh dari bayangan sang desainer.
Umumnya gambar kerja ini diawali dengan denah, atau sebuah pandangan terhadap desain itu dari atas. tegak lurus dan bukan perspektif. Kemudian tampak, depan dan samping. Kemudian potongan. tidak ada yang sulit dalam mengerjakannya, hanya memerlukan imajinasi dari sang penggambar (drafter) terhadap desain yang dibuat designer. Dalam mengimajinasikannya ini lah yang harus tertuang dalam gambar. Gambar mampu menunjukkan mana garis yang real tercipta atau garis maya. Mana garis yang lebih atas atau lebih depan dari yang lain. Sehingga walau dibuat secara dua dimensi tapi juga menciptakan efek tiga dimensi tanpa harus ada bantuan bayangan atau perspektif.
Gambar potongan adalah gambar yang dibuat jika seolah-olah desain itu dibelah berdasarkan garis acuan potong yang disajikan. Dengan potongan ini, seharusnya tertera dengan jelas, bagaimana bentuk sesungguhnya desain tersebut, kandungan yang dimiliki, dimensi dan lainnya yang terkait dengan hasil akhirnya. Misal, jika sebuah bentuk lingkaran dipotong, maka dari gambar tersebut akan jelas terlihat bagaimanakah lingkaran tersebut dibentuk. Apakah dibentuk secara masif atau merupakan sebuah kulit yang memiliki ketebalan tertentu? Terbuat dari sebuah batu yang dipahat, beton yang dicor atau sebuah material kaca yang dibentuk menjadi lingkaran? Ditopang oleh struktur yang bagaimanakah? apakah sebuah rangka yang memiliki jarak tertentu atau sebuah wiremesh seperti kawat yang terangkai satu sama lain? dan berbagai pertanyaan lainnya. Gambar potongan pun tidak asal memotong saja, namun sedemikian rupa sehingga mampu menjelaskan lebih banyak mengenai desain tersebut. Umumnya potongan yang sederhana adalah potongan memanjang dan melintang.
Jika dengan kedua gambar tersebut belum cukup jelas, maka muncul gambar-gambar detail. Sudah barang tentu gambar ini menjelaskan lebih rinci mengenai desain yang dimaksud. Skala yang digunakan pun seringkali skala-skala yang besar.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, dalam ke semua gambar, tebal tipis garis sangat membantu menjelaskan bentuk desainnya dan membuat gambar lebih rapi dan bisa dibaca dengan baik. Juga bentuk tulisan, penempatannya dan rujukannya.
Pada masa sebelum menggambar dengan AUTOCAD, memerlukan waktu ekstra untuk menghasilkan gambar-gambar teknis ini dengan baik. Seharusnya dengan digunakannya AUTOCAD, mampu mempercepat dan memperbaiki gambar teknis yang dihasilkan. Mainkan lineweight dan widht (dalam polyline) untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Gunakan lay out semaksimal mungkin untuk merapihkan gambar. Layer untuk memisahkan satu garis dengan garis lainnya. Sebelum plot, luangkan waktu untuk mem-preview-nya terlebih dahulu sekedar mengecek bahwa hasilnya sudah sesuai yang kita inginkan.
Latihan dan latihan adalah cara yang tepat untuk melatih menghasilkan gambar kerja yang baik.
Terima kasih. Semoga berguna.

Tidak ada komentar: