Perkembangan dunia bahan bangunan sudah sangat pesat. Begitu banyak alternatif bahan bangunan, untuk struktur, arsitektural bahkan ornamental, seringkali malah menyebabkan kebingungan baru. Dulu bingung mau tidak ada pilihan, sekarang bingung karena banyak pilihan.
Tak terkecuali juga mengenai bahan bangunan untuk bidang vertikal, khususnya bagian dalam. Berikut catatan saya untuk bahan bangunan jenis ini :
1. Batu alam. Bahan bangunan yang sudah sangat lama digunakan. Diambil dari alam dan dipahat sesuai dengan kebutuhan untuk kemudian dipasang pada posisi yang diinginkan. Keuntungannya adalah dinding yang dibuat adalah dinding struktural, sehingga tidak perlu lagi memikirkan tentang struktur khusus. Kekurangannya adalah jelas sangat sulit dikerjakan. Untuk bangunan yang sederhana saja bisa membutuhkan waktu tahunan untuk menyelesaikannya. Kemudian material yang akan semakin sulit didapat karena sangat bergantung pada ketersediaan alam, dan karena dinding struktur maka tentunya tidak boleh membuat bukaan yang terlalu banyak atau terlalu lebar dalam satu dinding.
2. Batu bata. Material yang ditemukan setelah ditemukannya teknologi tembikar, tergolong tua dan lama digunakan. Perkembangan teknologi membuat kekuatan batu bata semakin lebih baik dan presisi, walau tentunya untuk mendapatkan material jenis ini memerlukan biaya ekstra. Setelah ditemukannya beton, batu bata yang digunakan saat ini lebih berfungsi pada dinding pengisi. Sehingga kekuatan yang dimilikinya untuk menahan bebanya sendiri dan plester aci yang menempel padanya. Saat ini banyak sekali pengerajin batu bata, sehingga suplai untuk jenis ini sangat banyak. Masih dipandang bahan yang paling efisien digunakan.
3. Batako. Bahan semen dan pasir yang dipadatkan kemudian dikeringkan untuk mendapatkan kekuatannya. Dinilai sebagai alternatif penggunaan batu bata, dan karena dimensinya yang lebih besar penggunaannya dapat lebih efisien. Dengan rongga udara di tengahnya, menjadi insulasi panas sendiri dan juga menghemat material untuk ketebalan dinding yang sama. Lebih presisi dari bata, pengerjaan lebih mudah, dan bisa lebih murah dari bata, ringan di struktur dan kerapihan yang bisa lebih dijaga daripada batu bata adalah keunggulan material ini. Kekurangannya hanya ada anggapan bahwa material ini digunakan pada bangunan yang dinilai murah.
4. Gypsum/GRC. Yang sebenarnya adalah lembaran papan yang dirangkaikan pada rangka yang sudah disusun sebelumnya. Untuk pemisah sementara sangat mudah dan murah, tidak merepotkan dan jika dibutuhkan dapat dirubah dengan segera tanpa merusak struktur. Kelemahannya adalah sangat rentan untuk dirusak. Sehingga sangat disarankan jika diperlukan ruangan yang privasi tidak menggunakan material ini. Namun, sekali lagi, untuk ruangan-ruangan yang fungsi hampir sama sangat fleksibel menggunakan material ini.
5. AAC, atau bata ringan. Material yang sedang booming saat ini karena kekuatannya seperti bata namun sangat ringan, bisa digunakan untuk sisi luar maupun sisi dalam. Mudah pengerjaannya seperti batako, bisa lebih rapi, ringan sehingga bisa memperkecil dimensi struktur dan bahkan jika pengerjaannya sangat rapi, hanya diperlukan lapisan plester dan aci yang sangat tipis, yang berarti menghemat biaya konstruksi. Untuk wilayah kota besar, jenis material ini sudah sangat mudah ditemukan. Kekurangannya? yang pernah ditemukan adalah sifatnya yang menyerap air, sehingga harus hati-hati dalam pengerjaan akhirnya karena kalau dipaksakan dalam keadaan basah, maka noda basah masih dapat terlihat.
Pilihan material dapat ditentukan dari kebutuhan dan tentunya budget yang ditetapkan. Selain itu yang lebih penting pelaksanaan kerja yang baik juga akan tetap menentukan perbedaan besar antar masing-masing material. Selamat memilih. Semoga berguna.
Material, Alat bantu, Metode, Berita-berita dan lainnya tentang konstruksi diulas di sini.
Selasa, 29 Mei 2012
Sabtu, 19 Mei 2012
Keramik Lantai
Lantai, yg menjadi bidang tempat kita melakukan aktivitas sehari,
banyak memiliki variasi finishingnya. Saat ini yg paling sering
gunakan adalah keramik.
Keramik untuk lantai (karena ada juga keramik untuk dinding)
berdasarkan finishing akhirnya, ada yg polished dan unpolished.
Polished adalah keramik lantai yg diberi lapisan tertentu dan dibuat
menjadi mengkilap. Efeknya jelas membuat lantai terlihat mewah dan
juga mudah dibersihkan. Keramik jenis ini umumnya digunakan pada ruang
interior. Efek kurang baik akibat polished ini adalah permukaannya
menjadi sangat licin jika terkena cairan.
Unpolished, jenis keramik yg lapisan akhirnya tidak dibuat mengkilap.
Jika dirasakan dengan permukaan tangan, terasa kasar. Sifatnya yg
berlawanan dengan jenis polished jika terkena air, menjadikannya cocok
digunakan untuk ruangan luar atau ruangan yg banyak terkena air.
Namun...untuk membersihkannya pun diperlukan usaha ekstra.
Kemudian saat ini dikenal keramik homogenous. Apa yg membedakannya dgn
keramik biasa? Keramik biasa memiliki pinggulan (pinggiran keramik) yg
besar. Sehingga jika dipasang, akan menghasilkan siar yg cukup besar
(krg lebih 5 mm). Sementara keramik homogenous, adalah jenis keramik
yg memiliki pinggulan kecil, yg jika dipasangkan akan menghasilkan
siar yg kecil. Kelebihan dari keramik ini adalah, jika pemasangannya
tepat, maka akan menghasilkan lantai yg terlihat mewah, seperti
menggunakan material granit atau marmer. Selain itu, keramik jenis ini
dapat memiliki dimensi yg besar, lebih dari 60x60 cm pun ada, walau
utk ukuran standarnya pun juga tersedia.
Dari jenis permukaannya, ada jenis keramik flat dan keramik bumpy.
Keramik jenis flat jelas memiliki permukaan yg cenderung rata,
sementara keramik bumpy memiliki permukaan yg berkontur. Maksud dari
permukaan yg bertekstur ini adalah untuk menghasilkan kesan natural
dan mencegah permukaan jadi licin.
Nah, tentukanlah hasil yg dinginkan sebelum memutuskan membeli
keramik. Tinjau kegunaan dan fungsinya. Setelah itu, tentukan pilihan
warnanya dan juga pola yg ingin dihasilkan. Selamat memilih.
Terima kasih. Semoga berguna. Salam.
--
Sent from my mobile device
Regards,
Anom Kurnia
banyak memiliki variasi finishingnya. Saat ini yg paling sering
gunakan adalah keramik.
Keramik untuk lantai (karena ada juga keramik untuk dinding)
berdasarkan finishing akhirnya, ada yg polished dan unpolished.
Polished adalah keramik lantai yg diberi lapisan tertentu dan dibuat
menjadi mengkilap. Efeknya jelas membuat lantai terlihat mewah dan
juga mudah dibersihkan. Keramik jenis ini umumnya digunakan pada ruang
interior. Efek kurang baik akibat polished ini adalah permukaannya
menjadi sangat licin jika terkena cairan.
Unpolished, jenis keramik yg lapisan akhirnya tidak dibuat mengkilap.
Jika dirasakan dengan permukaan tangan, terasa kasar. Sifatnya yg
berlawanan dengan jenis polished jika terkena air, menjadikannya cocok
digunakan untuk ruangan luar atau ruangan yg banyak terkena air.
Namun...untuk membersihkannya pun diperlukan usaha ekstra.
Kemudian saat ini dikenal keramik homogenous. Apa yg membedakannya dgn
keramik biasa? Keramik biasa memiliki pinggulan (pinggiran keramik) yg
besar. Sehingga jika dipasang, akan menghasilkan siar yg cukup besar
(krg lebih 5 mm). Sementara keramik homogenous, adalah jenis keramik
yg memiliki pinggulan kecil, yg jika dipasangkan akan menghasilkan
siar yg kecil. Kelebihan dari keramik ini adalah, jika pemasangannya
tepat, maka akan menghasilkan lantai yg terlihat mewah, seperti
menggunakan material granit atau marmer. Selain itu, keramik jenis ini
dapat memiliki dimensi yg besar, lebih dari 60x60 cm pun ada, walau
utk ukuran standarnya pun juga tersedia.
Dari jenis permukaannya, ada jenis keramik flat dan keramik bumpy.
Keramik jenis flat jelas memiliki permukaan yg cenderung rata,
sementara keramik bumpy memiliki permukaan yg berkontur. Maksud dari
permukaan yg bertekstur ini adalah untuk menghasilkan kesan natural
dan mencegah permukaan jadi licin.
Nah, tentukanlah hasil yg dinginkan sebelum memutuskan membeli
keramik. Tinjau kegunaan dan fungsinya. Setelah itu, tentukan pilihan
warnanya dan juga pola yg ingin dihasilkan. Selamat memilih.
Terima kasih. Semoga berguna. Salam.
--
Sent from my mobile device
Regards,
Anom Kurnia
Jumat, 18 Mei 2012
Gambar Teknis
Saat sedang mengerjakan gambar teknis untuk sebuah desain gerbang perumahan, saya memperhatikan cara menuangkan ide mereka terhadap desain yang mereka buat. Memang selain, pengalaman konstruksi yang masih sedikit, juga cara menyajikan sebuah gambar kerja menjadi perhatian saya. Ingatan saya kembali pada waktu masa pendidikan saya dan masa kerja ketika terlibat dalam bagian engineering.
Gambar kerja adalah gambar yang dibuat untuk menjelaskan bagaimana sebuah ide dapat diwujudkan secara nyata. Kaitan dengan diwujudkan secara nyata, maka perlu dipertimbangkan mulai dari bagaimana desain tersebut dapat dibuat oleh teknologi yang ada, juga penggunaan material yang ada di lapangan. Gambar ini yang akan membedah sebuah desain sehingga wujudnya tidka jauh dari bayangan sang desainer.
Umumnya gambar kerja ini diawali dengan denah, atau sebuah pandangan terhadap desain itu dari atas. tegak lurus dan bukan perspektif. Kemudian tampak, depan dan samping. Kemudian potongan. tidak ada yang sulit dalam mengerjakannya, hanya memerlukan imajinasi dari sang penggambar (drafter) terhadap desain yang dibuat designer. Dalam mengimajinasikannya ini lah yang harus tertuang dalam gambar. Gambar mampu menunjukkan mana garis yang real tercipta atau garis maya. Mana garis yang lebih atas atau lebih depan dari yang lain. Sehingga walau dibuat secara dua dimensi tapi juga menciptakan efek tiga dimensi tanpa harus ada bantuan bayangan atau perspektif.
Gambar potongan adalah gambar yang dibuat jika seolah-olah desain itu dibelah berdasarkan garis acuan potong yang disajikan. Dengan potongan ini, seharusnya tertera dengan jelas, bagaimana bentuk sesungguhnya desain tersebut, kandungan yang dimiliki, dimensi dan lainnya yang terkait dengan hasil akhirnya. Misal, jika sebuah bentuk lingkaran dipotong, maka dari gambar tersebut akan jelas terlihat bagaimanakah lingkaran tersebut dibentuk. Apakah dibentuk secara masif atau merupakan sebuah kulit yang memiliki ketebalan tertentu? Terbuat dari sebuah batu yang dipahat, beton yang dicor atau sebuah material kaca yang dibentuk menjadi lingkaran? Ditopang oleh struktur yang bagaimanakah? apakah sebuah rangka yang memiliki jarak tertentu atau sebuah wiremesh seperti kawat yang terangkai satu sama lain? dan berbagai pertanyaan lainnya. Gambar potongan pun tidak asal memotong saja, namun sedemikian rupa sehingga mampu menjelaskan lebih banyak mengenai desain tersebut. Umumnya potongan yang sederhana adalah potongan memanjang dan melintang.
Jika dengan kedua gambar tersebut belum cukup jelas, maka muncul gambar-gambar detail. Sudah barang tentu gambar ini menjelaskan lebih rinci mengenai desain yang dimaksud. Skala yang digunakan pun seringkali skala-skala yang besar.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, dalam ke semua gambar, tebal tipis garis sangat membantu menjelaskan bentuk desainnya dan membuat gambar lebih rapi dan bisa dibaca dengan baik. Juga bentuk tulisan, penempatannya dan rujukannya.
Pada masa sebelum menggambar dengan AUTOCAD, memerlukan waktu ekstra untuk menghasilkan gambar-gambar teknis ini dengan baik. Seharusnya dengan digunakannya AUTOCAD, mampu mempercepat dan memperbaiki gambar teknis yang dihasilkan. Mainkan lineweight dan widht (dalam polyline) untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Gunakan lay out semaksimal mungkin untuk merapihkan gambar. Layer untuk memisahkan satu garis dengan garis lainnya. Sebelum plot, luangkan waktu untuk mem-preview-nya terlebih dahulu sekedar mengecek bahwa hasilnya sudah sesuai yang kita inginkan.
Latihan dan latihan adalah cara yang tepat untuk melatih menghasilkan gambar kerja yang baik.
Terima kasih. Semoga berguna.
Gambar kerja adalah gambar yang dibuat untuk menjelaskan bagaimana sebuah ide dapat diwujudkan secara nyata. Kaitan dengan diwujudkan secara nyata, maka perlu dipertimbangkan mulai dari bagaimana desain tersebut dapat dibuat oleh teknologi yang ada, juga penggunaan material yang ada di lapangan. Gambar ini yang akan membedah sebuah desain sehingga wujudnya tidka jauh dari bayangan sang desainer.
Umumnya gambar kerja ini diawali dengan denah, atau sebuah pandangan terhadap desain itu dari atas. tegak lurus dan bukan perspektif. Kemudian tampak, depan dan samping. Kemudian potongan. tidak ada yang sulit dalam mengerjakannya, hanya memerlukan imajinasi dari sang penggambar (drafter) terhadap desain yang dibuat designer. Dalam mengimajinasikannya ini lah yang harus tertuang dalam gambar. Gambar mampu menunjukkan mana garis yang real tercipta atau garis maya. Mana garis yang lebih atas atau lebih depan dari yang lain. Sehingga walau dibuat secara dua dimensi tapi juga menciptakan efek tiga dimensi tanpa harus ada bantuan bayangan atau perspektif.
Gambar potongan adalah gambar yang dibuat jika seolah-olah desain itu dibelah berdasarkan garis acuan potong yang disajikan. Dengan potongan ini, seharusnya tertera dengan jelas, bagaimana bentuk sesungguhnya desain tersebut, kandungan yang dimiliki, dimensi dan lainnya yang terkait dengan hasil akhirnya. Misal, jika sebuah bentuk lingkaran dipotong, maka dari gambar tersebut akan jelas terlihat bagaimanakah lingkaran tersebut dibentuk. Apakah dibentuk secara masif atau merupakan sebuah kulit yang memiliki ketebalan tertentu? Terbuat dari sebuah batu yang dipahat, beton yang dicor atau sebuah material kaca yang dibentuk menjadi lingkaran? Ditopang oleh struktur yang bagaimanakah? apakah sebuah rangka yang memiliki jarak tertentu atau sebuah wiremesh seperti kawat yang terangkai satu sama lain? dan berbagai pertanyaan lainnya. Gambar potongan pun tidak asal memotong saja, namun sedemikian rupa sehingga mampu menjelaskan lebih banyak mengenai desain tersebut. Umumnya potongan yang sederhana adalah potongan memanjang dan melintang.
Jika dengan kedua gambar tersebut belum cukup jelas, maka muncul gambar-gambar detail. Sudah barang tentu gambar ini menjelaskan lebih rinci mengenai desain yang dimaksud. Skala yang digunakan pun seringkali skala-skala yang besar.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, dalam ke semua gambar, tebal tipis garis sangat membantu menjelaskan bentuk desainnya dan membuat gambar lebih rapi dan bisa dibaca dengan baik. Juga bentuk tulisan, penempatannya dan rujukannya.
Pada masa sebelum menggambar dengan AUTOCAD, memerlukan waktu ekstra untuk menghasilkan gambar-gambar teknis ini dengan baik. Seharusnya dengan digunakannya AUTOCAD, mampu mempercepat dan memperbaiki gambar teknis yang dihasilkan. Mainkan lineweight dan widht (dalam polyline) untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Gunakan lay out semaksimal mungkin untuk merapihkan gambar. Layer untuk memisahkan satu garis dengan garis lainnya. Sebelum plot, luangkan waktu untuk mem-preview-nya terlebih dahulu sekedar mengecek bahwa hasilnya sudah sesuai yang kita inginkan.
Latihan dan latihan adalah cara yang tepat untuk melatih menghasilkan gambar kerja yang baik.
Terima kasih. Semoga berguna.
Kamis, 17 Mei 2012
Waterproofing
Hari ini, saya mengantar anak saya berenang ke sebuah kolam renang
lokal. Memperhatikan jumlah air yg sebanyak itu, membuat saya teringat
kembali pada pekerjaan pembuatan kolam renang beberapa waktu silam di
sebuah apartement di Jakarta. Selain masalah struktur, mempertahankan
volume air sebanyak itu pun jadi perhatian. waterproofing, itulah
pekerjaan yg kemudian muncul.
Waterproofing secara mudah dijelaskan sebagai bentuk pekerjaan untuk
mencegah air merembes ke luar wadahnya, tujuannya bermacam-macam :
agar ruang dibawahnya kering selalu, seperti bangunan yg memiliki dak
beton sebagai atapnya, mencegah rembes akibat hujan, atau yg ekstrem
seperti membangun kolam renang di atas sebuah struktur bangunan.
Bagaimana caranya? Metode umum yg digunakan ada yg integrated,
maksudnya material waterproofing sudah termasuk dalam material
struktur nya. Yang kedua metode pelapisan, dimana waterproofing
dilakukan setelah material struktur selesai.
Dengan metode yg kedua pun memiliki dua cara yg berbeda, yaitu dengan
metode coating dan metode membrane.
Metode coating adalah metode waterproofing yang memberi aplikasi
lapisan waterproof pada bidang yg diinginkan dgn material seperti
halnya cat. Untuk memperoleh hasil yg diinginkan harus ditunggu
beberapa saat hingga lapisan tersebut berubah bentuk menjadi membran
yg tipis. Metode ini memiliki kelebihan dimana lapisan waterproof yg
tipis memberi keleluasaan pada aplikasi finishingnya. Namun juga
memiliki kelemahan dimana sangat tergantung pada keketelitian sang
aplikatornya dalam menemukan dan melapisan bagian, bagian yg sulit
diaplikasikan karena metode ini mengikuti bentuk akhir dari struktur
yg diberikan.
Metode membrane menggunakan lembaran waterproofing sebagai
materialnya, seperti layaknya karpet. Sebelum adanya metode coating,
metode ini sering digunakan. Lembaran waterproofing dibetangkan diatas
bidang struktur yg ingin diberi lapisan waterproof. Pekerjaannya tidak
membutuhkan ketelitian yg lebih tinggi dari metode coating, karena
lembaran akan membentuk wadah sendiri sebagai bidang waterproof nya.
Namun tebalnya lapisan membran ini memerlukan pemikiran tersendiri
jika ada lapisan finishing lagi di atasnya, misalnya terkait pada
finish floor level nya.
Saat ini, utk tingkat eceran sudah banyak produk waterproofing dalam
bentuk coating. Ikuti petunjuk dalam kemasan waterproof yg ada untuk
memperoleh hasil yg diinginkan.
Terima kasih, semoga berguna. Salam.
--
Sent from my mobile device
Regardsi,
Anom Kurnia
Molore Site, Molore, North Konawe
South East Sulawesi
lokal. Memperhatikan jumlah air yg sebanyak itu, membuat saya teringat
kembali pada pekerjaan pembuatan kolam renang beberapa waktu silam di
sebuah apartement di Jakarta. Selain masalah struktur, mempertahankan
volume air sebanyak itu pun jadi perhatian. waterproofing, itulah
pekerjaan yg kemudian muncul.
Waterproofing secara mudah dijelaskan sebagai bentuk pekerjaan untuk
mencegah air merembes ke luar wadahnya, tujuannya bermacam-macam :
agar ruang dibawahnya kering selalu, seperti bangunan yg memiliki dak
beton sebagai atapnya, mencegah rembes akibat hujan, atau yg ekstrem
seperti membangun kolam renang di atas sebuah struktur bangunan.
Bagaimana caranya? Metode umum yg digunakan ada yg integrated,
maksudnya material waterproofing sudah termasuk dalam material
struktur nya. Yang kedua metode pelapisan, dimana waterproofing
dilakukan setelah material struktur selesai.
Dengan metode yg kedua pun memiliki dua cara yg berbeda, yaitu dengan
metode coating dan metode membrane.
Metode coating adalah metode waterproofing yang memberi aplikasi
lapisan waterproof pada bidang yg diinginkan dgn material seperti
halnya cat. Untuk memperoleh hasil yg diinginkan harus ditunggu
beberapa saat hingga lapisan tersebut berubah bentuk menjadi membran
yg tipis. Metode ini memiliki kelebihan dimana lapisan waterproof yg
tipis memberi keleluasaan pada aplikasi finishingnya. Namun juga
memiliki kelemahan dimana sangat tergantung pada keketelitian sang
aplikatornya dalam menemukan dan melapisan bagian, bagian yg sulit
diaplikasikan karena metode ini mengikuti bentuk akhir dari struktur
yg diberikan.
Metode membrane menggunakan lembaran waterproofing sebagai
materialnya, seperti layaknya karpet. Sebelum adanya metode coating,
metode ini sering digunakan. Lembaran waterproofing dibetangkan diatas
bidang struktur yg ingin diberi lapisan waterproof. Pekerjaannya tidak
membutuhkan ketelitian yg lebih tinggi dari metode coating, karena
lembaran akan membentuk wadah sendiri sebagai bidang waterproof nya.
Namun tebalnya lapisan membran ini memerlukan pemikiran tersendiri
jika ada lapisan finishing lagi di atasnya, misalnya terkait pada
finish floor level nya.
Saat ini, utk tingkat eceran sudah banyak produk waterproofing dalam
bentuk coating. Ikuti petunjuk dalam kemasan waterproof yg ada untuk
memperoleh hasil yg diinginkan.
Terima kasih, semoga berguna. Salam.
--
Sent from my mobile device
Regardsi,
Anom Kurnia
Molore Site, Molore, North Konawe
South East Sulawesi
Sabtu, 07 Januari 2012
Balboa's Inspirational Speech
Selagi menonton Rocky Balboa ke VI, saya mendengar kata-kata yang memberi inspirasi ini :
The world is not sunshine and rainbow.
It is very mean and nasty cruel place, I don't care how tough you are it will beat you to your knees and keep it permanently if let it.
You, me or nobody is gonna hit as hard as life. But it is not about how hard you hit, It's abaout how hard you can get hit and keep moving forward.
How much you can take and keep moving forward.
THAT'S HOW WIN IS DONE !!!!
Now, if you know what you're worthed, go on and get what you're worthed.
But you get to be willing to take the hit, dan stop pointing finger and say you ain't wanna be what you wanna be because of him, her or anybody.
COWARDS DO THAT AND THAT AIN'T YOU!!!! YOU ARE BETTER THAN THAT !!!!
Senin, 02 Januari 2012
Dahlan Iskan vs Koruptor = Dahlan Iskan vs Dinosaurus?
----- dari email -------
OPINI | 21 December 2011 | 11:553668 33 1 dari 1 Kompasianer menilai aktual
Drama baru kasus perang melawan koruptor kelas dinosaurus akan kembali kita saksikan lagi!
Setelah Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam keterangan persnya kemarin (20/12/2011) menginformasikan bahwa ada pihak swasta yang hendak merampas kembali proyek jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Out Ring Road / JORR) dari tangan Jasa Marga. Padahal mereka itu dalam kasus proyek jalan tol yang sama telah merampok uang negara sebanyak dua kali dalam jumlah triliunan rupiah. “Sekarang, mereka itu mau melakukannya yang ketiga kalinya. Saya akan lawan sekuat tenaga saya!,” kata Dahlan Iskan.
Siapakah pihak swasta yang dimaksud Dahlan Iskan?
Tidak seperti pejabat tinggi negara lainnya yang biasanya kalau merilis suatu informasi kasus korupsi seperti ini, tidak berani terbuka menyebut nama, atau hanya memberi informasi yang mengambang, Dahlan Iskan tanpa ragu menyebut nama yang dimaksud. Nama itu adalah Djoko Ramiadji, mantan Direktur PT Marga Nurindo Bhakti, yang pernah diperiksa pihak Kejaksaan terkait kasus korupsi di proyek JORR tersebut.
Kronologis perampokan uang negara dalam proyek JORR itu berawal pada tahun 1995. Jawa Pos, 21 Desember 2011, menulis antara lain sbb:
Kasus itu sendiri bermula dari pembangunan JORR ruas Kampung Rambutan-Pondok Pinang, Taman Mini-Cikunir, dan Harbour Road (Tanjung Priok-Pluit) pada 1995. Kontraktor dua proyek itu adalah konsorsium Hutama Yala, perusahaan patungan PT Hutama Karya (Persero) dan PT Yala Perkasa Internasional milik Siti Hardiyanti Rukmana.
Perusahaan tersebut lantas berutang pada BNI Rp 2,5 triliun. Namun, hanya sekitar Rp 1 triliun yang digunakan untuk pembangunan tol. Kredit ini pun akhirnya macet dan aset-aset perusahaan diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). “Artinya, mereka merampok uang negara yang sedemikian besar,” kata Dahlan.
Perampokan uang negara kembali terjadi ketika Hutama Karya menerbitkan commercial paper (CP) atau medium term notes (MTN) senilai total Rp 1,2 triliun pada 7 Oktober 1997 untuk membiayai proyek JORR ruas Taman Mini-Pondok Pinang yang dikelola PT Marga Nurindo Bhakti (Djoko Ramiadji-Siti Hardiyanti Rukmana).
Surat berharga tersebut terbit tanpa sepengetahuan komisaris Hutama Karya. Akibatnya, Hutama Karya dibebani utang, padahal uangnya tidak pernah diterima perseroan. “Uangnya juga tidak digunakan untuk membangun tol, tapi jatuh ke oknum-oknum itu juga,” terang Dahlan.
Kejaksaan menyidik kasus tersebut dan akhirnya menjerat Dirut Hutama Karya Tjokorda Raka Sukawati dengan hukuman penjara satu tahun dan penanggung jawab Hutama Yala, Thamrin Tanjung, dengan pidana penjara dua tahun. Kasus ini sempat menjadi kontroversi saat Jaksa Agung M.A. Rahman, ketika itu, menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) untuk tersangka Djoko Ramiadji, pemilik PT Marga Nurindo Bhakti, pada 11 Juni 2003.
Saat ini, kata Dahlan, pihak swasta itu kembali ingin mengambil alih jalan tol yang kini dikelola Jasa Marga. Setelah asetnya disita BPPN, jalan tol tersebut kemudian diserahkan ke pemerintah. Lalu, oleh Kementerian PU diserahkan ke Jasa Marga pada 1998.
Setelah itu, Jasa Marga sebagai pengelola sudah mengeluarkan uang Rp 500 miliar untuk membayar utang-utang pihak swasta serta menambah investasi triliunan lagi untuk menyambung jalan tol tersebut. “Lha, masak sekarang mau diambil lagi. Ini bisa jadi perampokan yang ketiga kalinya. Mungkin mereka ngiler dengan omzet jalan tol itu yang per harinya mencapai Rp 1 miliar. Saya akan lawan ini,” tegasnya.
—
Yang akan dihadapi Dahlan Iskan kali ini bukan hanya lawan berat, tetapi sangat, sangat berat. Karena ini menyangkut langsung nama “tertuduh utama”, Djoko Ramiadji yang adalah besan dari Hatta Rajasa.
Hubungan kebesanan tersebut terjadi dalam pernikahan putra Hatta Rajasa, Mohamad Reza Ihsan Rajasa dengan drg. Oktiniwati Ulfadarah, putri dari pasangan Djoko Ramiadji dan Merinda Rubiyanti, anak pengusaha kosmetik Mooryati Soedibyo.
Pernikahan putra hatta Rajasa dengan Putri Djoko Ramiadji, berlangsung selama 10 hari (28 Mei - 6 Juni 2009) (Sumber: Rizki/RUMGAPRES/jpnn.com)
Pernikahan tersebut sendiri berlangsung sampai 10 hari, yakni dari tanggal 28 Mei sampai dengan 6 Juni 2009. Bisa dibayangkan bahwa betapa istimewanya hubungan kedua keluarga ini.
Hatta Rajasa bukan hanya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, tetapi juga adalah besan dari Presiden SBY, Ketua Umum PAN, dan telah secara resmi dinyatakan oleh PAN sebagai bakal calon presiden 2014. Hatta Rajasa adalah orang yang berada paling dekat dengan lingkaran kekuasaan yang dipegang oleh Presiden SBY, yang juga adalah besannya.
Dahlan Iskan boleh-boleh saja mengatakan bahwa kasus ini tidak ada kaitannya dengan Hatta Rajasa. Tetapi apakah Hatta Rajasa juga akan mengatakan hal yang sama?
Semua orang tahu bagaimana hukum di Indonesia ketika harus berhadapan dengan seseorang yang mempunyai koneksi yang erat dengan pusat kekuasaan.
Apakah kita bisa percaya bahwa kasus hukum Kementerian BUMN vs Djoko Ramiadji ini kelak akan berjalan murni hukum tanpa intervensi dan pengaruh dari pihak besan Djoko Ramiadji tersebut?
Apalagi jika kasus ini sampai melebar ke kasus pidana dan penyidikan oleh Kejaksaan. Apakah Hatta Rajasa akan diam saja membiarkan proses hukum murni berjalan terhadap besannya itu? Ataukah dia akan belajar dari pengalaman SBY dalam “menangani” besannya, terpidana kasus korupsi Bank Indonesia, Aulia Pohan itu?
Besarnya power dan pengaruh kuat seorang Djoko Ramiadji sudah terlihat, ketika dalam proses hukum terhadap dirinya pada 2003. M.A. Rahman, Jaksa Agung waktu itu melakukan tindakan yang kontraversial dan menimbulkan banyak tanya publik, yakni tiba-tiba menerbitkan Surat Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap Djoko.
Apakah Basrief Arief, Jaksa Agung yang sekarang akan lebih berani daripada M.A. Rahman untuk berhadapan dengan Djoko Ramiadji (dan bekingnya?)?
Mudah-mudahkan kekhawatiran kita tidak akan menjadi kenyataan, bahwa besan Djoko, Hatta Rajasa akan diam-diam mengintervensi kasus ini. Dengan kekuatan dan pengaruh politiknya saat ini, Hatta Rajasa bisa saja melakukannya, kalau di menghendakinya. Bilamana perlu memanfaatkan juga hubungan kebesanannya dengan Presiden SBY.
Hal yang terburuk akan terjadi, jika SBY dengan kekuasaan yang ada padanuya, misalnya, dengan alasan kesehatan, Dahlan Iskan diberhentikan dari jabatannya sebagai Menteri BUMN.
Semoga hal terburuk seperti ini, atau sejenisnya tidak bakal terjadi dalam kasus perang antara Kementerian BUMN di bawah komando Dahlan Iskan dengan Djoko Ramiadji ini.
Mudah-mudahan kali ini Dahlan Iskan akan sukses mengalahkan perampok uang negara. Seperti suksesnya dia dalam bisnis media massa di Grup Jawa Pos, sebagai Dirut PLN, dan kini sebagai Menteri BUMN.
Mari, kita semua dukung dan doakan! ***
OPINI | 21 December 2011 | 11:553668 33 1 dari 1 Kompasianer menilai aktual
Drama baru kasus perang melawan koruptor kelas dinosaurus akan kembali kita saksikan lagi!
Setelah Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam keterangan persnya kemarin (20/12/2011) menginformasikan bahwa ada pihak swasta yang hendak merampas kembali proyek jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Out Ring Road / JORR) dari tangan Jasa Marga. Padahal mereka itu dalam kasus proyek jalan tol yang sama telah merampok uang negara sebanyak dua kali dalam jumlah triliunan rupiah. “Sekarang, mereka itu mau melakukannya yang ketiga kalinya. Saya akan lawan sekuat tenaga saya!,” kata Dahlan Iskan.
Siapakah pihak swasta yang dimaksud Dahlan Iskan?
Tidak seperti pejabat tinggi negara lainnya yang biasanya kalau merilis suatu informasi kasus korupsi seperti ini, tidak berani terbuka menyebut nama, atau hanya memberi informasi yang mengambang, Dahlan Iskan tanpa ragu menyebut nama yang dimaksud. Nama itu adalah Djoko Ramiadji, mantan Direktur PT Marga Nurindo Bhakti, yang pernah diperiksa pihak Kejaksaan terkait kasus korupsi di proyek JORR tersebut.
Kronologis perampokan uang negara dalam proyek JORR itu berawal pada tahun 1995. Jawa Pos, 21 Desember 2011, menulis antara lain sbb:
Kasus itu sendiri bermula dari pembangunan JORR ruas Kampung Rambutan-Pondok Pinang, Taman Mini-Cikunir, dan Harbour Road (Tanjung Priok-Pluit) pada 1995. Kontraktor dua proyek itu adalah konsorsium Hutama Yala, perusahaan patungan PT Hutama Karya (Persero) dan PT Yala Perkasa Internasional milik Siti Hardiyanti Rukmana.
Perusahaan tersebut lantas berutang pada BNI Rp 2,5 triliun. Namun, hanya sekitar Rp 1 triliun yang digunakan untuk pembangunan tol. Kredit ini pun akhirnya macet dan aset-aset perusahaan diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). “Artinya, mereka merampok uang negara yang sedemikian besar,” kata Dahlan.
Perampokan uang negara kembali terjadi ketika Hutama Karya menerbitkan commercial paper (CP) atau medium term notes (MTN) senilai total Rp 1,2 triliun pada 7 Oktober 1997 untuk membiayai proyek JORR ruas Taman Mini-Pondok Pinang yang dikelola PT Marga Nurindo Bhakti (Djoko Ramiadji-Siti Hardiyanti Rukmana).
Surat berharga tersebut terbit tanpa sepengetahuan komisaris Hutama Karya. Akibatnya, Hutama Karya dibebani utang, padahal uangnya tidak pernah diterima perseroan. “Uangnya juga tidak digunakan untuk membangun tol, tapi jatuh ke oknum-oknum itu juga,” terang Dahlan.
Kejaksaan menyidik kasus tersebut dan akhirnya menjerat Dirut Hutama Karya Tjokorda Raka Sukawati dengan hukuman penjara satu tahun dan penanggung jawab Hutama Yala, Thamrin Tanjung, dengan pidana penjara dua tahun. Kasus ini sempat menjadi kontroversi saat Jaksa Agung M.A. Rahman, ketika itu, menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) untuk tersangka Djoko Ramiadji, pemilik PT Marga Nurindo Bhakti, pada 11 Juni 2003.
Saat ini, kata Dahlan, pihak swasta itu kembali ingin mengambil alih jalan tol yang kini dikelola Jasa Marga. Setelah asetnya disita BPPN, jalan tol tersebut kemudian diserahkan ke pemerintah. Lalu, oleh Kementerian PU diserahkan ke Jasa Marga pada 1998.
Setelah itu, Jasa Marga sebagai pengelola sudah mengeluarkan uang Rp 500 miliar untuk membayar utang-utang pihak swasta serta menambah investasi triliunan lagi untuk menyambung jalan tol tersebut. “Lha, masak sekarang mau diambil lagi. Ini bisa jadi perampokan yang ketiga kalinya. Mungkin mereka ngiler dengan omzet jalan tol itu yang per harinya mencapai Rp 1 miliar. Saya akan lawan ini,” tegasnya.
—
Yang akan dihadapi Dahlan Iskan kali ini bukan hanya lawan berat, tetapi sangat, sangat berat. Karena ini menyangkut langsung nama “tertuduh utama”, Djoko Ramiadji yang adalah besan dari Hatta Rajasa.
Hubungan kebesanan tersebut terjadi dalam pernikahan putra Hatta Rajasa, Mohamad Reza Ihsan Rajasa dengan drg. Oktiniwati Ulfadarah, putri dari pasangan Djoko Ramiadji dan Merinda Rubiyanti, anak pengusaha kosmetik Mooryati Soedibyo.
Pernikahan putra hatta Rajasa dengan Putri Djoko Ramiadji, berlangsung selama 10 hari (28 Mei - 6 Juni 2009) (Sumber: Rizki/RUMGAPRES/jpnn.com)
Pernikahan tersebut sendiri berlangsung sampai 10 hari, yakni dari tanggal 28 Mei sampai dengan 6 Juni 2009. Bisa dibayangkan bahwa betapa istimewanya hubungan kedua keluarga ini.
Hatta Rajasa bukan hanya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, tetapi juga adalah besan dari Presiden SBY, Ketua Umum PAN, dan telah secara resmi dinyatakan oleh PAN sebagai bakal calon presiden 2014. Hatta Rajasa adalah orang yang berada paling dekat dengan lingkaran kekuasaan yang dipegang oleh Presiden SBY, yang juga adalah besannya.
Dahlan Iskan boleh-boleh saja mengatakan bahwa kasus ini tidak ada kaitannya dengan Hatta Rajasa. Tetapi apakah Hatta Rajasa juga akan mengatakan hal yang sama?
Semua orang tahu bagaimana hukum di Indonesia ketika harus berhadapan dengan seseorang yang mempunyai koneksi yang erat dengan pusat kekuasaan.
Apakah kita bisa percaya bahwa kasus hukum Kementerian BUMN vs Djoko Ramiadji ini kelak akan berjalan murni hukum tanpa intervensi dan pengaruh dari pihak besan Djoko Ramiadji tersebut?
Apalagi jika kasus ini sampai melebar ke kasus pidana dan penyidikan oleh Kejaksaan. Apakah Hatta Rajasa akan diam saja membiarkan proses hukum murni berjalan terhadap besannya itu? Ataukah dia akan belajar dari pengalaman SBY dalam “menangani” besannya, terpidana kasus korupsi Bank Indonesia, Aulia Pohan itu?
Besarnya power dan pengaruh kuat seorang Djoko Ramiadji sudah terlihat, ketika dalam proses hukum terhadap dirinya pada 2003. M.A. Rahman, Jaksa Agung waktu itu melakukan tindakan yang kontraversial dan menimbulkan banyak tanya publik, yakni tiba-tiba menerbitkan Surat Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap Djoko.
Apakah Basrief Arief, Jaksa Agung yang sekarang akan lebih berani daripada M.A. Rahman untuk berhadapan dengan Djoko Ramiadji (dan bekingnya?)?
Mudah-mudahkan kekhawatiran kita tidak akan menjadi kenyataan, bahwa besan Djoko, Hatta Rajasa akan diam-diam mengintervensi kasus ini. Dengan kekuatan dan pengaruh politiknya saat ini, Hatta Rajasa bisa saja melakukannya, kalau di menghendakinya. Bilamana perlu memanfaatkan juga hubungan kebesanannya dengan Presiden SBY.
Hal yang terburuk akan terjadi, jika SBY dengan kekuasaan yang ada padanuya, misalnya, dengan alasan kesehatan, Dahlan Iskan diberhentikan dari jabatannya sebagai Menteri BUMN.
Semoga hal terburuk seperti ini, atau sejenisnya tidak bakal terjadi dalam kasus perang antara Kementerian BUMN di bawah komando Dahlan Iskan dengan Djoko Ramiadji ini.
Mudah-mudahan kali ini Dahlan Iskan akan sukses mengalahkan perampok uang negara. Seperti suksesnya dia dalam bisnis media massa di Grup Jawa Pos, sebagai Dirut PLN, dan kini sebagai Menteri BUMN.
Mari, kita semua dukung dan doakan! ***
Langganan:
Postingan (Atom)