Selasa, 27 Januari 2009

Material : Dinding Prefab (2)

Seperti diutarakan pada judul sebelumnya (Material : Dinding Prefab), bahwa meteode pelaksanaan dinding prefab memiliki beberapa metode. Berikut adalah dua metode yang pernah diterapkan.

1. Pemasangan Bata Ringan dengan Metode tegak.
Sederhananya metode ini membuat dinding prefab layaknya membuat dinding secara konvensional, artinya dalam posisi berdiri.
Karena setiap bagian prefab memiliki ukuran yang berbeda maka sebelum memulai maka dibikin dahulu rangka kerjanya yaitu di sisi kiri kanan dan sisi bawah. Kegunaannya agar ukuran prefab semuanya sama.
Kemudian tulangan kolom praktis dibuat, termasuk di dalamnya hook untuk mengangkat prefab nantinya dan juga yang tidak boleh dilupakan adalah besi plat embedded yang berfungsi sebagai sambungan dengan bangunan nantinya. Setelah semua besi terpasan, maka kolom dan balok penyangga di cor. Setelah pengecoran selesai, didiamkan terlebih dahulu seperti halnya pada saat pembuatan kolom praktis pada dinding konvensional. Ketika sudah siap, baru pemasangan bata ringan (celcon dilakukan) kemudian diplester dan di aci. Ketika pemasangan bata celcon, openingan-openingan pun turut dibuat. Setelah semuanya selesai, kemudian dinding di plester dan diaci. Ketika dinding sudah kering, dinding diberi sealer sebelum diangkat dan dipasang pada posisinya.

Kelebihan :
1. Tidak memerlukan keahlian khusus karena seperti melaksanakan pekerjaan dinding konvensional namun tetap memerlukan ketelitian dalam pengerjaannya, terutama menyangkut perkuatan-perkuatan dinding
2. Tidak memerlukan lahan yang luas
3. Cepat dalam pengerjaannya
4. Resiko Retak rambut akibat beban sendiri dapat dikurangi

Kekurangan :
1. Karena seperti halnya pengerjaan dinding konvensional, maka resiko plesteran dan acian yang tidak rata masih masih besar kemungkinannya terjadi
2. Karena pengerjaannya tegak, maka untuk area-area yang tinggi kadang kurang mendapatkan perhatian

2. Pemasangan Bata Ringan dengan Metode Tidur
Metode yang kedua ini membuat dinding prefab dengan posisi dindingnya tidur. Untuk metode ini yang perlu diperhatikan adalah lapisan bawahnya. Karena metode ini menggunakan alas bawah sebagai alat untuk menjamin kerataan dinding.
Jadi sebelum memulai, bagian alas diberikan lapisan yang rata dan keras. Setelah diukur sesuai dengan kebutuhan dan dibuat tanda, maka bagian tersebut diolesi minyak solar (atau sejenisnya yang membuat lapisan plester nantinya tidak menempel dengan bagian bawahnya). Setelah itu digelar lapisan plesteran. Tidak menunggu hingga kering, kemudian dipasang besi tukangan kolom dan balok dinding, embedded tetap tidak boleh dilupakan. Kemudian dipasang celconnya. Pada pertama kali gelaran, ukuran sudah termasuk area-area openingan. Setelah semuanya selesai baru kolom praktis dicor. Kemudian dinding dibiarkan agar mengeras.
Setelah agak keras, kemudian lapisan atasnya mulai diplester kemudian diaci. Dinding dibiarkan kembali mengeras. Langkah selanjutnya dinding diangkat, dan bagian bawah yang belum diaci, kemudian diaci dan sebelum diangkat dinding diberi sealer terlebih dahulu.

Kelebihan :
1. Karena mengerjakannya dengan posisi tidur maka kerataan dinding dapat lebih dijaga.
2. Semua area dapat terjangkau dan ketelitian pemasangan besi embeded dan lainnya dapat lebih terjaga.

Kekurangan :
1. Area pekerjaan yang dibutuhkan cukup luas. Contohnya untuk satu dinding, maka area yang dibutuhkan adalah luas dinding tersebut ditambah area bebas antar dinding
2. Pada proses pengangkatan dari posisi tidur ke posisi tegak, sangat rentan terjadinya retak karena gaya puntir yang dihasilkan dari alat pengangkat. Sebenarnya dapat dicegah dengan mengangkat cetakan bawahnya sekaligus, namun juga akan membutuhkan alat yang tidak sederhana juga
3. Alas yang menjadi acuan kerataan dapat menajdi bumerang manakala als tersebut tidak mampu menahan beban yang dihasilkan. Pada akhirnya plester bagian bawah tidak melekat sempurna dengan celcon. Dan ketika dipasang akan rentan sekali menjadi kopong yang lepas.
4. Agar menghasilkan dinding yang baik, maka membutuhkan keahlian yang khusus terutama ketika mengangkat dinding tersebut dari tidur menjadi tegak, menggelar plester dan memasang celcon yang cepat sehingga plester dapat menempel sempurna dengan celcon.

Tentunya dalam pelaksanaan di lapangan, ketelitian pengawas dan keahlian pekerja menjadi kunci sehingga dinding prefab yang layak pasang lebih banyak, dan penggunaan material tidak boros.
* keterangan di atas adalah hasil pengalaman dari proyek yang oernah diikuti.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Cool blog! Check out my blog
|
|
V
**************************
Free Internet Speed Test
**************************